Wednesday, April 4, 2012

Bensin Sachetan

Hari yang ditunggu-tunggu oleh semua mahasiswa UNIBA akhirnya datang juga. Teng..hari Kamis 19 Januari 2012, tepat pukul 21.00 WIB jam kedua ujian hari itu telah habis, yang berarti seluruh rangkain ujian akhir semester ini berakhir pula. Hmmm....leganya, mungkin itulah yang yang ada di benak semua mahasiwa, setelah berhasil melewati ujian ini, tak terkecuali kami The Gokillers. Kebetulan kami berempat mengikuti mata kuliah jam kedua itu. Sehingga setelah kami selesai mengerjakan dan kami kumpulkan, bergegas kami segera turun dan menuju ke parkiran. Aku dan Eny duduk menunggu dua lelaki itu yang sudah turun duluan. Akhirnya setelah aku memanggil mereka, kami berempat pun berkumpul untuk bermusyawarah kemana tujuan kami malam itu. Sekedar flash back aja, selama 2 minggu ujian memang kami sama sekali ga pernah mangkal (ups..). Mungkin bahasa “mangkal” agak nyleneh, namun itulah istilah kumpul-kumpul/ hang out yang dipakai oleh The Gokillers.
“Woey, ayo kemana nich”..tanyaku untuk memulai diskusi. “Jadi ke Soto Sompil ga nich”..Mas Tony menyahut. “Emang kalian mau makan ya??”..tanya MasTony lagi. Aku dan Eny kompak bilang “tidak”. Memang sebenarnya tadi sore sebelum ujian aku, Eny dan Mas Wawan udah makan sich. Jadi memang masih cukup kenyang kalau mau makan lagi. “Lha aku yo masih kenyang ki, ya udah kalau gitu kita go home aja”..Mas Tony kembali menyahut. “Lhah koq go home to, ayo mangkal aja”..sahutku karena tidak setuju.
“Ya wis, kita ke Manahan ja piye, minum wedang ronde??”..Mas Wawan memberikan usul. Dan kami bertiga pun setuju dengan usul itu. “Oke yuk cap cuzz Manahan”..aku menimpali.
Tiba-tiba Eny berkata “Eh eh pom bensin yang deket dan searah Manahan dimana ya??”..dengan muka panik Eny bertanya. “Waduh nek searah Manahan ga ada cuy, adanya deket Balekambang tu, piye??”..aku menjawab. “Walah jauh banget”..Eny menolak.
Memang sich, kalau perjalanan dari kampus menuju Manahan, ga ada pom bensin. Sebenernya ada satu pom bensin di deket kampus, tapi disitu sudah terkenal ga valid dech. Tiba-tiba eh tiba-tiba Mas Wawan melontarkan sesuatu yang menggelikan. “Ya udah cuy, beli yang sachetan aja”..kata Mas Wawan. Sontak dengan muka bingung kami bertiga pun menatap ke arah Mas Wawan “Lu kira shampo apa, sachetan??”..jawab Mas Tony heran. Aku dan Eny pun hanya tertawa mendengar dan mengingat kata “sachetan” yang dilontarkan Mas Wawan. Dengan segera Mas Wawan meralat kata-katanya. “Eh yang eceran itu lho”..jawab Mas Wawan meralat. Namun kami masih tertawa membayangkan kata “bensin sachetan” itu.
Sambil masih tertawa geli, kami berempat pun menaiki motor kami masing-masing dan cabut dari kampus. Dan pastinya tujuan pertama kami adalah mampir di kios yang menjual “bensin sachetan”. Semabari Eny membeli bensin, aku masih iseng dengan Mas Wawan tentang “bensin sachetan”,hahahahahha. Tiba-tiba Mas Tony mendekat ke kami dan bilang kalau dia pengen makan nasi goreng. “Cuy, ayo ke Kleco aja, aku pengen makan nasi goreng nich” kata Mas Tony. Dengan muka keheranan aku dan Mas Wawan pun menggerutu..”katanya ga laper, lhah koq pengen makan nasi goreng sich??”. Tapi yaudahlah, kami betiga pun setuju untuk pindah haluan dari Manahan menuju ke warung nasi goreng di daerah Pasar Kleco yang merupakan salah satu warung favorite kami.
Setibanya di warung tersebut, belum sempet kami masuk eh kami sudah disambut oleh teriakan si penjual..”tinggal cap cay mas”. Ternyata menu malam itu tinggal cap cay. Karena Mas Tony ingin makan nasi goreng, maka kami pun memilih untuk mencari alternatif lain.
“Ke warung nasi bakar Kabangan aja yuk cuy!!”..sahut Eny memberikan usul. “Setuju-setuju, yuk cap cus”..kompak kami berempat menyetujui usul Eny.
Kami pun putar haluan menuju ke daerah Kabangan yang berlawanan arah dengan Kleco. Setibanya disana kami pun juga dikecewakan karena ternyata nasi bakaarnya habis. Hahahaha, waduh-waduh mau makan aja susah ya.Setelah berdiskusi sebentar, akhirnya kami memutuskan untuk menyambangi warung nasi goreng bu Kus di depan Sabar Motor yang letaknya tidak begitu jauh dengan warung nasi bakar Kabangan. Sebenarnya baru sekali kami makan di warung bu Kus, tapi kami menilai makanan yang disajikan lumayan enak dan cocok dengan lidah kami.
Sesampainya di warung bu Kus, kami pun segera memesan makanan. Padahal sebelumnya aku, Eny dan Mas Wawan berniat untuk tidak makan, eh karena tergoda dengan menu bu Kus akhirnya kami pun memesan makanan juga, hehehehehe. Kami berempat memesan menu yang bebeda-beda, dengan tujuan agar bisa saling mencicipi makanan masing-masing,hahaha. Eny memesan nasi goreng, Mas Tony memesan nasi ayam siram, Mas Wawan memsan paklay, sementara aku memesan cap cay kuah.
Sembari menunggu pesanan kami, seperti biasanya kami bercanda dan saling bercerita tentang hal-hal yang sungguh-sungguh tidak penting sekali (lebay,,)hahahaha. Namun itulah kami, aku sendiri pun merasa sangat terhibur ketika berkumpul bersama mereka, setelah seharian merasakan penatnya bekerja. Dan pastinya mereka pun merasakan hal yang sama seperti aku. Merupakan hiburan tersendiri jika The Gokillers sudah berkumpul, tertawa, bercanda dan bercerita dan pastinya menciptakan kehebohan tersendiri. Maka secapek dan sebokek apapun kami, kami tetap menyempatkan untuk berkumpul.
Setelah makanan datang, kami pun segera menyantapnya, dengan sesekali sendok kami terbang ke piring yang lain untuk mencicipi,hahahhaa.
Dan waktu pun menunjukkan pukul 22.15 WIB, kami pun harus mengakhiri malam itu dengan kesan tersendiri. Selain hari itu ujian kami berakhir, kami pun terkesan dengan istilah “bensin sachetan” yang dicetuskan oleh Mas Wawan yang mungkin akan selalu kami ingat. Yeah...

Sekian....
Monday, April 2, 2012

Semua tentang "CINTA"

Aku  pernah jatuh cinta
Aku pernah tersenyum dan tertawa karena cinta
Akupun juga pernah bahagia karena cinta
Namun aku pun pernah menangis karena cintaTerluka dan terjatuh karena cinta
Hingga aku pun bertanya, apa sebenarnya cinta

Sekarang, aku pun mampu bangkit karena cinta
Aku kuat dan lebih kuat karena cintaDan akupun ingin belajar cinta dari Sang Maha Cinta
Agar aku mampu menghargai cintaMenyayangi dan mencintai cinta


Kupersembahkan untuk :
  • Allah SWT, karena cintaMu lah yang mampu menguatkan aku, Kau lah segalanya
  • Ayah dan Ibuku, yang tak henti menyebutku dalam do’a yang mereka panjatkan
  • Adik-adikku, yang selalu menghiburku dan memberi semangat bagiku
  • Kakakku, yang selalu bersedia meminjamkan pundaknya untuk tempatku bersandar
  • Sahabat-sahabatku, yang selalu menghadirkan canda tawa dan warna hingga aku tak pernah merasa sepi dan sedih
  • Dan untuk "seseorang" yang telah meninggalkan jejak langkah yang indah dalam hidupku
Love you all……. ^^
Sunday, March 4, 2012

"Bicara Dari Hati" membuatku belajar bicara dari hati


Pagi itu hari Kamis tanggal 23 Februari 2012, aku memulai hariku dengan sedikit lesu dan tak bersemangat. Entah mengapa "kejadian"  kemarin agak sedikit menggangguku, masih saja terlintas dalam fikiranku. Hmm..biasanya ketika aku mengalami suatu hal yang tidak mengenakkan, aku selalu berusaha keras untuk tidak mengingatnya dan berusaha berfikir positif.
Sesampainya di kantor, aku sedikit meluangkan waktuku untuk berdiam sejenak selain rutinitasku menulis agenda hari itu. Aku duduk di meja penerimaan tamu, kulihat sebuah majalah yang sebenarnya sudah terlalu lama tergeletak di situ. Entah kenapa aku ingin membuka majalah itu, hingga aku menemukan sebuah artikel yang sangat menarik.
"Bicara Dari Hati" adalah judulnya, karya seorang Pensiunan Bank Indonesia bernama  Ade N. Rachmana. Memang  majalah yang aku maksud adalah majalah Lentera Citra yang merupakan majalah sebagai media informasi bagi Pensiunan Bank Indonesia, sehingga isi dari majalah tersebut juga adalah karya, tulisan dan informasi dari para Pensiunan Bank Indonesia.
Ketika kubaca paragraph pertama dari tulisan tersebut, aku langsung tertarik dan besar keinginanku untuk membacanya sampai selesai.
Secara singkat artikel ini menceritakan tentang  pengalaman dari penulis ketika masih aktif di dunia kerja terkhusus tentang bagaimana berkomunikasi dengan karakter orang yang berbeda-beda, menyikapai masalah miskomunikasi, dan menyikapi keadaan yang sering tak bersahabat.
Dan memang sebuah kebetulan jika artikel ini adalah jawaban dari Yang Diatas atas  kegalauanku. Ku yakini bahwa ini adalah sebuh petunjuk, penenang dan penerang dari Allah untukku agar aku tak lagi gelisah. Agar aku belajar, dan memaknai ilmu yang Ia karuniakan lewat artikel ini.
Beberapa hal yang aku garis bawahi dari artikel ini adalah bahwa komunikasi yang baik akan tercapai jika hidup mengutamakan kebijaksanaan spiritual dan lebih memaknai hakekat dari sebuah kehidupan  (1).  Kita hanyalah seorang manusia biasa yang tidak sempurna dan tidak akan pernah menjadi  sempurna, sehingga hal yang tidak mungkin apabila kita terhindar dari salah, kritikan bahkan celaan (2). Maka tidak ada jalan lain bagi kita manusia untuk menerima keadaan dengan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan karakter berbagai orang serta meniatkan segala apapun yang kita lakukan hanyalah untuk meraih ridha Sang Maha Esa (3).
Setelah membaca artikel ini, aku tahu bahwa aku harus lebih banyak dan lebih keras belajar untuk menghadapi dan menyesuaikan diri dengan keadaan. Karena hidup ini akan lebih sulit apabila melaluinya dengan keluhan dan rasa tidak bersyukur.  Selain itu belajar berkomunikasi yang baik tanpa mengandalkan "emosi" adalah sebuah PR yang wajib untuk dikerjakan dan diaplikasikan.
Well, tunggu apalagi..jangan lagi gelisah akan sebuah kebaikan yang dibalas dengan tamparan, jangan lagi mengeluh karena sebuah keadaan yang tak sesuai dengan kehendak kita, jangan lagi menggunakan emosi dan nafsu untuk mengungkapkan sesuatu dan mari belajar bicara dari hati.
== Kutipan Artikel ==
(1)         " Komunikasi yang baik atau meminimalkan miskomunikasi akan tercapai jika hidup ini mengutamakan kebijaksanaan spiritual. Menghindari kepura-puraan dan kepalsuan yang dalam bahasa agama adalah kemunafikan. Memaknai hakekat hidup adalah dengan berperilaku dengan sebaik-bauknya untuk mencapai rida Allah"
(2)         "Dalam hidup ini kita akan selalu menerima kritikan-kritikan yang terkadang menyakitkan, bahkan mungkin sesekali mendapat cemohan dan hinaan. Kita perlu menguatkan jiwa untuk menghadapai semua itu. Yang terbaik adalah merespon kritikan dengan menunjukkan akhlak dan budi pekerti yang baik.    "
(3)         "Oleh karena itu jangan pernah resah dan gelisah karena kebaikan Anda dibalas dengan perbuatan kekejian atau ketika uluran tangan yang bersih dibalas dengan tamparan yang menyakitkan. Yang Anda cari seharusnya hanya ridha dan kebaikan dari Sang Pencipta"              
  
*Inspired by*
"Bicara Dari Hati" oleh Ade N. Rachmana
Lentera Citra Edisi No. 6/Th.III/Oktober 2011

      Move_1T

Tuesday, February 14, 2012

"Aku hanyalah seorang manusia biasa"



Ketika semua berjalan begitu sempurna,
Tanpa cela,tanpa cacat,walaupun  ada semburat dusta
Ketika itu pula,terkadang aku menjadi lupa
Aku tak melihat,walaupun aku mempunyai mata
Aku tak mendengar,walaupun aku mempunyai telinga
Aku tak merasa, walaupun aku mempunyai hati
Itulah ketika nafsu berbicara,semua akan menjadi berbeda
Hingga aku tak mengetahui harus bagaimana
Dan ketika aku menyadari,maka hanya  rasa sesal dan air mata yang tersisa
Namun,aku pun hanyalah manusia biasa
Penuh salah dan penuh dosa
Bisa terkurung dalam  emosi, bahkan bisa menyakiti
Ya Rabb..ampunilah aku
Sentuh hatiku,dan bukalah  mata  telingaku
Agar aku mampu merasa,melihat dan mendengar setiap hikmah yang Kau selipkan
Kesalahan adalah kesempatan yang Kau berikan padaku
Agar aku tak mengulangi kesalahan yang sama
Dan agar aku bisa memperbaikinya dan menjadikanku lebih baik


Move_1T


Saturday, February 11, 2012

Lost in Jogja

"Lost in Jogja" akan menjadi salah satu  kisah klasik yang tak terlupakan bagi kami The Gokillers (Tony, Wawan, Eny and Mufid). Dengan bermodalkan sedikit kenekatan kami berhasil membuat hari itu menjadi hari yang spesial and be a memorable moment.Tak pernah sedikitpun ada rencana untuk "nglayap" ke Jogja hari itu.Namun ide itu tiba2 saja muncul, dan dengan keadaan kantong yg kurang mendukung akhirnya kami melangkahkan kaki ke Jogjakarta.

Jam 6.30 pagi, kami sudah sampai di stasiun Purwosari. Seperti biasa jika kami bersua, pasti ada saja cerita dari masing2 kami. Seperti cerita Eny yg malam harinya ga bisa tidur, ms Tony yg di omelin ibunya, sampai ms Wawan yg membangunkan ms Tony dengan sms yg aneh. Semua itu membuat kami memulai hari ini dengan tertawa. Yah lumayan lah..hitung2 mengisi waktu sambil nunggu kreta, walaupun dengan kegiatan yang ga penting,hahahha.

Jam 7 tepat akhirnya kereta datang, dan dengan semangat pun kami naik ke kereta dan berusaha berlomba dengan penumpang lain untuk mendapatkan tempat duduk. Maklum lah hari tu kan hari sabtu, dimana kalau weekend pasti kereta penuh. Tapi, alhamdulillah yah (Syahrini style) kami bisa mendapatkan tempat duduk dan bisa duduk berdampingan. Di kereta kami punya kegiatan masing2, seperti Eny yang membaca buku Surat Kecil untuk Tuhan, q dan ms Wawan yang mendengarkan musik, dan ms Tony yang diam saja, Namun, sesekali kami juga tidak melupakan kegiatan wajib kami, yaitu tertawa..hahahahah. Dimana ada ms Tony disitulah ada keseruan..hahahah,

Setelah hampir 1 jam perjalanan, akhirnya sampailah kami di Jogjakarta, dan hal pertama yang kami lakukan adalah mencari sarapan. Maklumlah melangkah dari Solo dengan perut kosong.  Dan menu pagi itu adalah Bubur Ayam Jakarta yang terletak di Jalan P. Mangkubumi. Bagiku ini adalah nostalgia, karena 2 tahun yg lalu ketika aku menjalani training di Jogja, q dan temanku selalu menyempatkan sarapan disini.Tak ada hal yg spesial ketika kami sarapan, hanya saja Eny terpukau (lebay.com) dengan rasa buburnya. Secara selama ini dia ga pernah doyan sama yang namanya bubur ayam.Ha..ha...piisss en.

Perut sudah kenyang, dan akhirnya kami pun meluncur ke arah Malioboro. Namanya juga Alay alias anak layangan, kami pun tak tau mau pergi kemana. Pokoknya jalan aja dah...
Seperti biasa di perjalanan kami selalu ketawa ketiwi ga ada habisnya. Emang dasar orang2 lebay ya beginilah..ha..ha. Selalu membicarakan hal-hal yang ga penting, namun itulah yang mebuat kami selalu bahagia,hahahaha.Sejak dari Solo ms Wawan ngebet banget pengen mentato lengannya dengan tato kontemporer. Sampai2 membujuk ms Tony untuk mentato juga. So setelah sampai ke Malioboro semangat 45 dech nyariin tu tukang tato. Sebenernya ketika dalam perjalanan ke arah Malioboro, kami sudah lihat sich ada tukang tato, tapi berhubung masih pengen jalan2 ya lanjut dech jalannya.

Setelah jauh berjalan ga ada tujuan, kepanasan, kehausan, keringetan akhirnya kami pun duduk2 di area pertigaan monumen 11 Maret. Berhubung kami2 ini orang narsis, foto2 menjadi hal yang wajib kami lakukan. hahahaha. Ketika kami sedang asyik2nya bersua tiba2 kami dikejutkan dengan sesosok bapak2 yang "maaf" secara fisik memiliki kekurangan dibandingkan dengan orang pada umumnya, namun bapak tersebut tidak peduli dengan kondisi fisiknya dan menjalankan aktivitasnya layaknya orang normal. Salah satu dari kami pun tiba2 mengungkapkan bahwa "seharusnya qt yg normal malu ya, klo qt sampai malas2an, padahal bapak itu aja semangat bgt", dan kami semua pun mengiyakan hal tersebut. Ini pun jadi motivasi kami utk bisa menjalani setiap kegiatan dengan semangat dan tanpa rasa keluh. Karena seharusnya kami bersyukur dikaruniai fisik dan psikis yang lengkap. So kuliah semester depan harus lebih semangat yah.....!!

Puas duduk2 akhirnya kami berbalik arah kembali, dan tujuan kami selanjutnya adalah tato kontemporer. Karena terlalu asyik berjalan, kami jadi lupa dimana ya letak tukang tato yang sudah kami lihat tadi. Alhasil setelah capek lingak-linguk akhirnya kami menyerah. Dan tentu saja, ms Wawan menjadi orang yang paling kecewa,hahaha.Lain kali ya pakdhe...
Setelah beristirahat makan lotis, kami berjalan ke arah utara kembali, dan tujuan kami adalah mengunjungi teman2ku di Farmarin cabang Jogja. Lumayan dah disana kami bisa sejenak melepas lelah, sholat dhuhur dan ngisi air minum,hehehehe. Makasih ya temen2 Farmarin.

Akhirnya jam 1 siang kami cabut, dan berencana mencari tempat untuk makan siang. Dan ketika kami sedang asyik berjalan, tiba2 ada suara ibu2 memanggil2. Kami dekati ibu itu, dan kami tanya ada apa. Ibu itu bercerita bahwa dia hendak pulang ke Klaten dan kehabisan ongkos. Dia ke Jogjakarta adalah bermaksud untuk mencari suaminya, namun ternyata dalam waktu yang bersamaan suaminya sedang dalam perjalanan ke Klaten. Maka ibu itu tidak berhasil menemukan suaminya. Dengan memperlihatkan KTP, ibu itu memohon bantuan untuk seikhlasnya untuk ongkos kembali ke Klaten. Kami merasa iba dengan ibu itu, karena ibu itu juga membawa putranya yang menderita cacat mental, akhirnya kami memberikan sedikit ongkos bagi ibu itu. Dengan harapan ibu itu dapat kembali ke Klaten. Kami tidak tahu ibu itu berbohong atau tidak, tapi yang jelas kami bermaksud dan berniat baik menolong. Namun jika ternyata ibu itu berbohong, ya Wallahualam...

Perut sudah keroncongan akhirnya setelah berdebat kami mau makan dimana, kami berhenti di warung Padang jl. P. Mangkubumi. Tanpa tedeng aling-aling kami makan sepuasnya,hahahhaha..Maklumlah lapar bu.....Beruntung kami tidak salah pilih, rasa masakan di warung tersebut lumayan enak,harga murah (maklum kantong mefeet), dan ibu penjualnya ramah lagi. Hmmmm jadi puas dech makannya.

Jam menunjukkan pukul 13.30, setelah kenyang kami memutuskan untuk kembali ke stasiun dan pulang dengan kereta jam 14.30. Sambil menunggu kereta, seperti biasalah kami berfoto2 ria dulu, sambil makan dan minum bekal kami. Dan tentu saja kami membicarakan “hal-hal g penting” yang selalu mebuat kami terhibur.heheheh.
Akhirnya kereta pun datang, dan alhamdulillah yah kami dapat tempat duduk lagi. Berbeda dengan perjalanan ketika kami berangkat. Ketika pulang kami agak sedikit diam, ya secara dah capek lagi. Bahkan q sempat tidur di kereta,hahaha. Di kereta kami berhadapan dengan bule2 yang aneh bin lucu. Bagaimana tidak, ada2 aja tingkah tu bule, mulai dari pake sandal jepit, bau badan ga karuan, sampe pake kejedot pintu yang bikin kami tertawa. Lumayanlah...tombo ngantuk.HAHahahha.

Satu jam perjalanan, sampailah kami di kota Solo tercinta. Tak ingin buru2 pulang, kami mampir ke kampus UNIBA tercinta untuk sholat ashar. Dan seperti biasa, setelah sholat masih ngobrol2 dulu di area UNIBA.
Waktu menunjukkan jam 16.30 dan kami kira cukup pertemuan untuk hari ini. Perjalanan yang berkesan karena ini adalah pertama kalinya kami “nglayap” agak jauh. Tentu saja sangat berkesan, apalagi ditambah dengan kejadian2 yang unik yang terjadi selama perjalanan kami. Dan tak berhenti disitu saja, kami pun punya segudang rencana untuk jalan2 ke kota2 yang lebih jauh dan lebih jauh lagi. Insya Allah yah(Syahrini style)..hahahha.

Oke dech, ini dia kesan-kesan dari kami berempat :
Ms Tony said....*(“Semuanya berkesan banget”)*

Ms Wawan said...*(Banyak sie kesannya..capek bu jalan sana-sini..Mana ada penjual yang bilang ‘sudah puas lihat2nya?!?!?!?!..sampe2 ada pengemis...’mbak,minta 500 mbak, belum makan..whattt....,’ panas, capek, huft...Eh iya ada ibu2 dengan anaknya yang autis, yang katanya sie..’mas, minta uang 9000 untuk pulang ke Klaten, ini tadi ditinggal bapaknya, ini KTP saya mas’..emang bener sich KTPnya Klaten. Moga aja jujur tuch ibu. Tapi semuanya terobati setelah menemukan warung nasi padang..hahay..dunia terasa damai..soalnya dah kenyang,ha5...)*

Eny said...*(Tak bisa q ungkapkan dengan kata2, pokoke I really happy today...n thanx guys, for all..i don’t forget this memories with u! I love u all...:-)...)*

And Mufid said..*(Kesannya hanya satu..capeeeeekkkkk dech, jalan2 g karuan...but klo jalannya sama kalian, yang rasanya capek jadi seru pokoknya..guys, ini pertama kali qt jalan2..so, harus ada yang kedua, ketiga, keempat dan seterusnya, pastinya harus lebih jauh dan lebih seru..okey...!!!)*

 Thanks the Gokillers......
23 Juli 2011

Friday, February 10, 2012

My name is Move_1T


Miftah Mufidatul Azizi adalah nama yang diberikan oleh orang tuaku untukku. Namun aku lebih sering disapa dengan nama Mufid. Sekilas banyak yang bilang namaku seperti nama cowok alias manly, memang betul sich nama Mufid lebih sering dipakai oleh laki-laki.Tapi apalah arti sebuah nama,hehehe. Aku adalah anak pertama dari 5 bersaudara,yang lahir di kota Sukoharjo 2 hari sebelum tanggal kemerdekaan RI tahun 1989. Aku tinggal bersama kedua orang tuaku dan 3 adikku di desa Mranggen Joho Sukoharjo.Bekerja sebagai staff administrasi di sebuah perusahaan swasta serta menuntut ilmu akuntansi di Universitas Islam Batik Surakarta merupakan aktivitas utamaku yang aku jalani.Selain itu aku juga berstatus sebagai freelance salah satu salon jilbab di kota Solo,dimana aku menjadi salah satu penata rias jilbab pada event-event tertentu seperti acara wisuda.
Di waktu luangku,aku biasanya hanya menghabiskannya di rumah dengan berkumpul bersama keluarga dan menonton tv.Dan tentu saja acara yang paling aku sukai adalah acara olah raga terutama sepakbola.
Selain itu aku juga menaruh minat pada seni menulis, itulah yang menjadi motivasiku membuat blog ini.Untuk menyalurkan hobi menulisku dan berbagi informasi dan pengalaman dengan sahabat, teman, dan orang lain.
Mungkin itu sedikit yang bisa aku ceritakan tentang diriku,dan sesuai dengan namaku aku ingin selalu move on, move be better.
Terima kasih

Move_1T

About Me

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers